Mata
merupakan salah satu bagian tubuh yang vital. Tanpa indra penglihatan yang
baik, kualitas hidup dipastikan menurun. Selain itu, aktivitas akan terganggu.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mata sangat penting.
Saat ini, gaya hidup manusia modern telah
berubah. Aktivitas di luar ruangan makin sedikit dilakukan. Bersamaan dengan
itu, muncul kebiasaan baru, yakni beraktivitas di dalam ruangan dengan gadget.
Tidak ada salahnya melakukan kegiatan tersebut.
Namun, jika berlebihan, kesehatan mata rawan terganggu. Ingat, layar gawai
memancarkan sinar biru yang mengancam mata. Selain itu, berada di dalam ruangan
sering membuat mata harus bekerja ekstra karena hanya menerima cahaya dalam
intensitas rendah.
Bukan hal aneh lagi kalau gangguan kesehatan
mata cenderung meningkat. Ada
sekitar 180 juta orang di dunia yang memiliki gangguan penglihatan, dan sekitar
40-45 juta di antaranya buta? 7 juta orang di dunia menjadi buta setiap tahun.
sebanyak 80% kasus kebutaan dan kehilangan penglihatan yang serius sebenarnya
bisa dihindari. Oleh karena itu, jangan anggap enteng kesehatan mata Anda.
Lindungilah mata dan penglihatan Anda dengan 4 tips berikut:
1) Mengkonsumsi Vitamin A
Dapatkan nutrisi terbaik untuk mata Vitamin A secara khusus sangat diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan mata. Vitamin A mendukung produksi rhodopsin yang merupakan pigmen mata yang sangat sensitif terhadap cahaya dan digunakan untuk melihat dalam kondisi pencahayaan yang buruk. Kekurangan vitamin A akan menyebabkan penyakit yang disebut rabun senja di mana seseorang tidak bisa melihat di cahaya remang-remang. Wortel adalah sumber utama pro-vitamin A. Wortel mengandung Vitamin A, beta karoten, dan lutein pada wortel dapat mencegah mata dari gangguan atau penyakit,seperti glaukoma,katarak, dan kelainan refraksi (miopi, astigmatisme danhipermetropi). Lindungi mata anda dengan makanan . Makanlah makanan yang kaya akan antioksidan. Antioksidan dapat melindungi dan memperbaiki sel-sel mata dan sel-sel tubuh secara keseluruhan dari kerusakan oleh radikal bebas. Buah dan sayuran berwarna-warni cenderung kaya akan antioksidan.
2) Hindari posisi membaca sambil tiduran
Membaca buku memang kebiasaan yang baik
untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Tetapi beberapa anak punya kebiasaan membaca
buku sambil tiduran dengan alasan kenyamanan. Konon membaca buku sambil tiduran
bisa menyebabkan mata minus. Benarkah?
"Membaca buku sambil tiduran tidak menyebabkan mata menjadi minus, tetapi
membuat mata menjadi kelelahan karena posisi tidak ergonomis, maka jarak
membaca tidak ideal. Seharusnya jarak membaca adalah 25-30 cm. Dengan membaca
sambil tiduran akan menjadi lebih dekat tanpa kita sadari”
Mata yang bekerja berlebihan tersebut akan
membuat yang bersangkutan merasa lebih lelah. Mata pun terasa pedih dan kadang
berair. Nah, untuk mencegahnya bisa dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
Jaga Jarak Mata dengan Tulisan
Secara ideal, jarak mata dengan tulisan saat membaca buku yaitu 25 cm-30 cm.
Dengan jarak seperti ini, mata dapat membaca tulisan yang terdapat di dalam
buku dengan muda. Lensa mata tidak perlu berkontraksi terlalu keras untuk dapat
membaca tulisan. Sebaliknya, jarak yang kurang dari atau lebih dari 25 cm-30 cm
akan membuat mata bekerja lebih keras dan membuat mata mudah lelah.
Perhatikan Pencahayaan
Pencahayaan yang ideal membaca buku yaitu cahaya diarahkan ketulisan saat
sedang membaca. Dengan begitu, anda dapat membaca lebih tulisan lebih jelas.
Tetapi apabila cahaya yang mengarah pada buku sangat minim atau kurang, maka
mata anda akan bekerja keras dan membuat mata menjadi lelah.
Besar Kecilnya Teks
Untuk orang dewasa sewajarnya ukuran tulisannya adalah 12, tetapi bagi
anak-anak, sebaiknya lebih besar sekitar 1,5 kali daripada yang dibaca oleh
orang dewasa. Karena apabila terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau
luar biasa mencembung. Apabila terlalu lama dan berakomodasi begitu kuat, teks
akan menjadi sulit untuk ditangkap.
Untuk lima menit pertama, mungkin belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian
membaca akan terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala,
mata berair, mata merah atau perih.
Kondisi Bergerak
Membaca dengan kondisi bergerak, misalnya saat di kendaraan, perlu dihindari.
Karena dengan posisi yang tidak stabil, maka konvergensi dan akomodasi
otot-otot begitu dipaksakan. Apabila dilakukan dalam waktu lama akan
membutuhkan alat bantu.
3) Gunakan Alat Bantu Penglihatan Jika Diperlukan
Gangguan penglihatan bisa dialami
siapa saja, tanpa pandang bulu. Kalau sudah merasa, mata terganggu, tidak ada
salahnya menggunakan alat bantu seperti kacamata.
Hal ini sangat penting. Sebab,
gangguan mata bisa menjadi parah kalau tidak diatasi dengan alat bantu seperti
lensa dengan resep.
Untuk bisa mendapatkannya, datanglah
ke dokter mata. Mereka yang bisa meresepkan lensa yang diperlukan. Lalu lakukan
pemeriksaan secara rutin. Pasalnya, seringkali gangguan mata akan berubah-ubah.
Kacamata anti radiasi adalah sebuah
kacamata dengan lensa yang berbeda dari jenis lainnya, yang berfungsi untuk
melindungi mata anda dari bahaya sinar radiasi. Lensa anti radiasi ini
memiliki sebuah lapisan khusus yang
dirancang untuk menahan adanya sinar radiasi yang masuk ke mata, seperti dari
radiasi sinar matahari/UV, layar komputer, gadget, dll.
Akibat Terkena Sinar Ultra Violet
Kacamata anti radiasi dapat mencegah
penyakit yang disebabkan karena radiasi, terutama pada mata. Terkena radiasi
terus-menerus dapat berdampak buruk, seperti :
1. Mata lelah disebabkan karena terlalu sering di
depan komputer sehingga menyebabkan terganggunya produksi hormon melatonin di
dalam tubuh. Hormon melatonin adalah hormon yang berperan besar dalam regulasi
fungsi biologis manusia. Dihasilkan oleh kelenjar pineal di dalam otak, hormon
ini disebu juga hormon pengendali mood yang berkaitan erat dengan pembentukan
kebahagiaan, semangat dan kesenangan.
Hormon melatonin ini juga bisa
membuat status beberapa penyakit menjadi non-aktif. Oleh karenanya sangat
penting bagi hormon ini untuk tetap terus diproduksi.
2. Corneal Flash Burn. Ini adalah cedera mata yang
disebabkan karena sinar UV yang jatuh pada kornea mata. Kornea ini mempunyai
sifat yang sangat sensitif. Sinar UV dengan intensitas tinggi akan membakar
permukaan kornea dan membuatnya menjadi iritasi.
Gejala cedera ini dimulai dengan
perih pada mata disertai dengan tingkat sensitif yang tinggi terhadap cahaya.
Dalam kondisi yang parah, padangan bisa menjadi buram, pandangan menjadi serba
putih dan berbayang.
3. Asthenopia. Ini adalah melambatnya reaksi pupil
mata terhadap cahaya karena mata terlalu lama terkena cahaya yang berlebihan.
Bisa juga disebabkan karena terlalu lama menggunakan pengelihatan jarak dekat.
Dalam dosis yang kecil, akibat dari
asthenophia adalah maa menjadi merah, silau, mata berair, gatal di kelopak mata
dan berasa seperti terbakar/panas. Lebih parah lagi, ini bisa menyebabkan
vertigo dan diplopi (pengelihatan ganda).
4 )
Hindari Bermain Gadget yang Berlebihan
Di era digital ini, orang-orang
cenderung menggunakan media elektronik untuk mengakses banyak hal termasuk
lewat handphone yang semakin lama semakin berkembang dengan kelebihan-kelebihan
lainnya. Hal ini menjadi salah satu pemicu dimana mara bisa minus lebih cepat.
24/7 yang dimiliki manusia tidak telepas dari penggunaan gadget mulai dari bangun
tidur hingga hendak kembali tidur. Bahayanya kecanduan seperti ini sangatlah
berbahaya apalagi untuk anak usia dini yang kebanyakan sudah mengenal gadget.
Tidak ada salahnya sih menggunakan
gadget atau smartphone apalagi itu untuk sosial media, karena untuk selalu update dijamannya
teknologi ini mesti butuh yg namanya internet. Tapi tentunya untuk anak-anak remaja yang masih belum punya kesibukan, tentu
ini akan menjadi fatal apabila kecanduan gadget atau kata-kata halusnya adalah
sudah menjadi kebiasaan menggenggam gadget kemana mana, cukup banyak efek
negatifnya, memang dampak positif juga banyak.
Inilah sejumlah cara menjaga
kesehatan mata yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Mempraktikkannya bakal
membuat penglihatan berfungsi maksimal.
SEMOGA BERMANFAAT YA GUYS :)